Porprov IX Jatim, 19.000 Peserta Akan Berlaga Di Malang Raya

Porprov IX Jatim, 19.000 Peserta Akan Berlaga Di Malang Raya

Berita Kobar – Jawa Timur
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 siap digelar pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025, dengan Malang Raya — yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu — menjadi tuan rumah utama ajang bergengsi ini.

Sebanyak 19.000 peserta dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dipastikan ambil bagian, terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial yang akan bertanding di 62 cabang olahraga dengan total 1.032 nomor pertandingan. Tidak hanya itu, dua cabang eksibisi yakni padel dan floorball turut meramaikan jalannya kompetisi.

Ajang olahraga dua tahunan ini menjadi ajang strategis bagi seluruh daerah untuk mengukur hasil pembinaan atlet lokal sekaligus memperebutkan 4.580 medali yang terdiri dari 1.365 emas, 1.372 perak, dan 1.843 perunggu.

Sebaran venue tersebar merata di tiga wilayah Malang Raya. Kota Malang akan menjadi lokasi upacara pembukaan di Stadion Gajayana, sedangkan Kabupaten Malang akan menggelar berbagai cabang di GOR Kanjuruhan, Bendungan Lahor, hingga sirkuit motocross. Sementara Kota Batu turut menyumbang fasilitas seperti arena bridge dan cabang olahraga lainnya.

Tak hanya soal prestasi, Porprov IX juga diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat. Sektor perhotelan, UMKM, kuliner, dan pariwisata lokal diperkirakan akan menggeliat selama penyelenggaraan. Di Kota Malang, misalnya, perputaran ekonomi diperkirakan mencapai Rp20 miliar selama satu pekan penuh.

Kirab Obor Porprov akan menjadi simbol semangat persatuan dan dimulai pada 21 Juni 2025 dari Kabupaten Pamekasan. Obor kemudian akan melintasi sejumlah daerah sebelum tiba di Malang sebagai tempat pembukaan resmi.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama KONI berharap ajang ini menjadi momentum kebangkitan olahraga daerah, regenerasi atlet muda, dan penguatan karakter pemuda dalam semangat sportivitas dan persatuan.

Porprov IX Jawa Timur 2025 bukan hanya ajang kompetisi, melainkan perayaan semangat gotong royong, budaya, dan potensi daerah yang menyatu dalam semangat Jawa Timur Bangkit dan Berprestasi.

Share this content: